Menanggapi hal tersebut, Bupati Irwan Bachri Syam menyambut baik kritik dan masukan yang disampaikan. Ia menegaskan bahwa rotasi jabatan camat adalah bagian dari penyegaran organisasi, dan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kinerja pelayanan publik.
“Ini sertijab camat yang ke-enam. Kita melakukan penyegaran agar pelayanan tidak mandek. Camat yang kami tempatkan di Nuha adalah pilihan terbaik,” ujar Irwan.
Namun, dalam pidatonya, Bupati juga mengeluarkan peringatan keras kepada aparatur sipil negara yang menunjukkan kinerja buruk. Ia menegaskan bahwa ASN yang tiga kali berturut-turut tidak hadir dalam kegiatan pemerintahan tanpa alasan jelas akan diberikan konsekuensi. Sementara untuk pegawai P3K, akan dilakukan evaluasi kinerja setiap enam bulan, dan tidak menutup kemungkinan diberhentikan jika dianggap tidak layak.
“Kalau tidak hadir tiga kali berturut-turut dalam kegiatan yang sudah diamanahkan, akan ada tindakan. Untuk P3K, saya evaluasi tiap enam bulan. Kalau kinerjanya buruk, saya berhentikan,” tegasnya.
Di tengah sambutan bupati, gempa bumi sempat mengguncang lokasi acara selama hampir satu menit. Beberapa warga terlihat panik, namun bupati tetap tenang dan melanjutkan pidatonya hingga selesai.
Irwan menambahkan bahwa Nuha, khususnya Sorowako, adalah wilayah yang kompleks dengan beragam persoalan. Oleh karena itu, camat yang ditugaskan harus mampu bersikap cerdas, tanggap, dan memahami karakter masyarakat yang kritis serta terdidik. ( War’s/Mi )