merekam indonesia – Umat Islam punya tradisi memperingati turunnya Al-Qur’an atau yang kerap disebut dengan peringatan Nuzulul Qur’an pada 17 Ramadhan.
Biasanya dikemas dengan pengajian umum, aneka lomba, dan acara-acara lainnya yang bertujuan untuk memantapkan kecintaan umat Islam terhadap Al-Qur’an. Jamak diketahui bahwa Allah swt menurunkan Al-Qur’an bertepatan pada malam yang disebut dengan Lailatul Qadar,
sebagaimana dalam firman-Nya surat Al-Qadr ayat 1:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya, “Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.”
Pertanyaannya adalah apakah Nuzulul Qur’an yang diperingati pada 17 Ramadhan berkaitan erat dengan Lailatul Qadar yang menjadi momentum turunnya Al-Qur’an?
Peringatan Nuzulul Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah saw pada umur 41 tahun mendapatkan wahyu pertama kali.
Yaitu Surat Al-‘Alaq ayat 1-5 ketika beliau berkontemplasi (berkhalwat) di gua Hira, Jabal Nur, kurang lebih 6 km dari Makkah.
Karena itu, Nuzulul Qur’an yang diperingati oleh umat Islam dimaksudkan itu adalah sebagai peringatan turunnya ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw yakni ayat 1-5 Surat Al-‘Alaq.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ