Program Koperasi Merah Putih dikabarkan akan mendapat dukungan dana Rp 3–5 miliar per koperasi dari negara.
Di tengah besarnya dana ini, tantangan transparansi dan akuntabilitas pun muncul. Masyarakat dan lembaga desa, termasuk BPD, diharapkan memainkan peran aktif dalam pengawasan dan pelaporan penggunaan dana koperasi.
> “Yang kita jaga bersama bukan hanya uang negara, tapi juga kepercayaan masyarakat. Karena itu pengelolaan koperasi harus amanah dan profesional,” tegas Kasman.
Sinergi dengan Program Bupati
Rencana penanaman 5.000 pohon kelapa oleh Bupati H. Muh. Natsir Ali menjadi peluang besar bagi Kalepadang.
Koperasi desa yang kuat akan menjadi mitra penting dalam distribusi bibit, edukasi teknis kepada petani, hingga pemasaran hasil panen yang lebih tertata.
Kasman juga menegaskan bahwa pembentukan koperasi ini tidak akan berjalan sendiri, melainkan dengan melibatkan seluruh komponen desa secara partisipatif, mulai dari aparat pemerintah, kelompok tani, tokoh masyarakat, hingga pemuda desa.
Kalepadang Menuju Desa Mandiri
Dengan pendekatan berbasis potensi lokal dan profesionalisme SDM, Koperasi Merah Putih Kalepadang diharapkan menjadi model koperasi produktif yang bukan hanya mengelola hasil bumi,
tapi juga menjadi pusat penguatan ekonomi rakyat. Jika dikelola dengan baik, Kalepadang tidak hanya akan dikenal sebagai desa penghasil kelapa, tetapi juga sebagai desa pengolah kopra berkualitas dengan sistem koperasi yang mandiri dan akuntabel. Dnl