“Karena itu, setiap operator DAM maupun penjamah pangan harus paham betul prinsip higiene sanitasi,” jelas dr. Helmy.
Adapun peserta kegiatan ini terdiri dari penanggung jawab Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) serta pengusaha tahu dan tempe di Luwu Timur.
Kursus akan berlangsung selama dua hari, mulai 23 – 24 September 2025, dengan penerima manfaat meliputi masyarakat, pedagang, konsumen, dan pemerintah.
Sebagai tindak lanjut, setiap operator DAM yang telah mengikuti kursus ini akan diberikan sertifikat kursus higiene sanitasi pangan.
Selain itu, Dinas Kesehatan Lutim juga akan melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait serta menjadi mitra bagi asosiasi depot air minum isi ulang yang akan dibentuk oleh para penanggung jawab DAMIU.

 
							 











