“Semoga gerakan seperti ini dapat menjadi budaya yang terus hidup di tengah masyarakat,” jelas camat Nuha.
Koordinator Desa KKN.T 114 Pariwisata Unhas Desa Sorowako, Nayla Anandita Saputra, dalam laporannya menyampaikan bahwa “Mompokolena Inia” tidak hanya berfokus pada pembersihan sampah, tetapi juga menjadi sarana membangun nilai kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian sosial antarwarga.
Sementara Anggota DPRD Luwu Timur, Yusuf Pombatu, menyampaikan dukungan agar gerakan ini dapat terus dilakukan lintas generasi.
“Sorowako memiliki potensi pariwisata yang besar, dan menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci untuk meningkatkan daya tariknya. Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk selalu dilakukan oleh generasi seterusnya, dan saya berharap semua pihak dapat memberikan dukungan baik dari segi tenaga maupun materi. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan alam yang kita cintai ini,” ajak Yusuf.
Aksi bersih-bersih ini melibatkan pembersihan area publik, jalur wisata, dan titik strategis di Sorowako. Selain memperindah lingkungan, kegiatan ini diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam demi masa depan generasi mendatang.
Kegiatan ditutup dengan ajakan bersama untuk menjadikan “Mompokolena Inia” sebagai momentum mempererat persaudaraan dan memperkuat komitmen menjaga lingkungan secara berkesinambungan.
