merekamindonesia – PT Vale Indonesia Tbk bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur memperkuat kolaborasi dalam upaya pemulihan pascainsiden kebocoran pipa minyak di Desa Lioka, Kecamatan Towuti. Komitmen tersebut ditegaskan melalui dialog terbuka bersama masyarakat yang digelar di Taman Antar Bangsa, Towuti, Senin (27/10).
Director/Chief Sustainability & Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia Tbk, Budiawansyah, menegaskan perusahaan bertanggung jawab penuh terhadap pemulihan lingkungan serta penyaluran biaya penanganan dampak kepada warga terdampak.
“Kami menjalankan tanggung jawab terhadap pemulihan lingkungan dan penyaluran biaya penanganan dampak kepada warga terdampak,” ujar Budiawansyah dalam keterangan pers, Selasa.
Ia menyampaikan, PT Vale terus berupaya memastikan seluruh proses pemulihan berjalan sesuai harapan masyarakat dan pemerintah daerah. Menurutnya, komitmen perusahaan adalah memastikan penanganan sisa-sisa minyak dilakukan secara tuntas, lingkungan kembali bersih seperti semula, serta masyarakat menerima haknya secara adil dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai bagian dari proses tersebut, PT Vale bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur telah melakukan asesmen lapangan untuk mengklasifikasikan dampak insiden terhadap berbagai sektor, mulai dari lahan sawah, kebun, empang, ternak, nelayan, hingga sumber air.
“Hasil klasifikasi itu menjadi dasar penentuan kompensasi yang disalurkan secara proporsional kepada warga terdampak,” jelas Budiawansyah.
Ia menambahkan, perusahaan memahami kondisi yang dihadapi masyarakat dan berkomitmen mencari solusi terbaik berdasarkan prinsip keadilan dan proporsionalitas. Selain itu, hasil uji laboratorium terhadap kualitas air dan tanah di kawasan Towuti menunjukkan kondisi aman dan berada di bawah ambang batas baku mutu pemerintah.
“Proses pemulihan akan terus dilanjutkan hingga seluruh masyarakat terdampak memperoleh hak sesuai kondisi yang dihadapi,” ujarnya.
PT Vale juga menegaskan bahwa seluruh tahapan pemulihan dilaksanakan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta terbuka terhadap audit independen dan verifikasi publik.
“Dengan keterbukaan data dan niat baik dari semua pihak, kami percaya pemulihan Towuti dapat menjadi contoh kolaborasi yang membangun, bukan perdebatan yang memecah,” kata Budiawansyah.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam menekankan pentingnya akuntabilitas dalam proses pembayaran kompensasi agar seluruh penyaluran dana dapat diaudit secara terbuka.
“Mekanisme pembayaran harus melalui beberapa tahapan. Satu rupiah yang keluar harus dapat dipertanggungjawabkan, dan pertemuan hari ini PT Vale sudah memberikan jawaban-jawaban yang jelas untuk masyarakat,” tegas Irwan. /Mi










