Lingkungan Hidup

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PTVI Gelar “Matano Clean Up” dan Workshop Pupuk Organik dari Ganggang Hydrilla

×

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PTVI Gelar “Matano Clean Up” dan Workshop Pupuk Organik dari Ganggang Hydrilla

Sebarkan artikel ini

Luwu Timur – Dalam rangka memperingati World Environmental Day 2025, Departemen Environmental PT Vale Indonesia (PTVI) kembali menggelar kegiatan tahunan “Matano Clean Up” dengan mengusung tema global “Ending Plastic Pollution”.

 

Kegiatan ini berlangsung di Tanjung Sorowako Lama dan turut dirangkaikan dengan workshop perdana pembuatan pupuk organik dari ganggang hydrilla, sebagai bagian dari inovasi dalam pengelolaan limbah organik perairan. (24/5)

 

Acara ini dihadiri oleh Sorowako Diving Club (SDC) serta menggandeng berbagai komunitas penyelam di Luwu Timur yang tergabung dalam POSSI Luwu Timur (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia), antara lain Mori Dive Club (MDC), Wija to Cerekang (WTC), hingga TNI AL Luwu Timur, yang bersama-sama melakukan penyelaman untuk membersihkan dasar Danau Matano.

Dengan konsep penyelaman fokus pada pengumpulan sampah plastik, kaca, dan logam dari dasar danau, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya pencemaran lingkungan, khususnya mikroplastik dalam air, yang dapat berdampak langsung pada kualitas air Danau Matano, sumber air utama bagi kebutuhan hidup masyarakat Sorowako dan sekitarnya.

Kegiatan “Matano Clean Up” telah menjadi agenda rutin tahunan, sementara Sorowako Diving Club sendiri secara konsisten melakukan pembersihan di danau setiap bulannya sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan perairan.

“kami berharap, kita semua dapat menjaga kebersihan lingkungan terutama bijak dalam mengelola sampah, mengurangi pemakaian kemasan plastik, memilah sampah dan ikut serta dalam pengelolaan sampah bersama pemerintah daerah” ujar Merrylin, ketua SDC saat dihubungi tim warta merekam Indonesia.

Dengan semangat kolaborasi, PTVI dan para komunitas berharap gerakan ini dapat menjadi inspirasi dan contoh nyata bagi masyarakat luas dalam menjaga ekosistem Danau Matano dan lingkungan sekitar. Sdl/Mi

baca juga  Kantor Nampak Seperti Istana, Warga Malili Hidup Ditumpukan Sampah